Sabtu, 05 Januari 2013

Ide Kencan Pertama


Ide  Kencan  Pertama



Kebanyakan pasangan memilih makan malam di restoran atau nonton film di bioskop. Kencan pertama itu termasuk proses pendekatan, mengenal lebih jauh satu sama lain. Lalu, bagaimana Anda dan Dia bisa saling mengenal jika kegiatan yang dilakukan adalah menonton film di bioskop, karena tentunya Anda berdua lebih fokus menonton.
Masih ada kegiatan lain yang juga tidak kalah seru dan romantisnya kok untuk kencan pertama. Seperti yang dikutip dari Glamour, ini dia empat kegiatan alternatif pada kencan pertama:

1.     Berjalan-jalan di taman

Alangkah menyenangkan berjalan-jalan di antara kehijauan taman dengan suasana yang tenang bersama teman kencan. Untuk Anda yang memiliki hewan peliharaan, misalnya anjing, tidak ada salahnya membawanya juga. Suasana yang santai tidak membuat Anda terlalu gugup saat di depan si Dia.
Eh, Anda juga bisa menilai kepribadiannya lho. Apakah Dia termasuk Pria penyayang dan bertanggung jawab? Coba lihat dari caranya memperlakukan anjing peliharaan Anda.
2.     Acara musik atau pameran seni
Ingin tahu apakah si Dia memiliki selera yang sama dengan Anda? Ajak saja si Dia mendatangi acara musik dan pameran. Disini Anda dapat memperlihatkan padanya kepribadian yang sesungguhnya, begitu juga sebaliknya.

3.     Mengendarai sepeda

Ini bisa menjadi acara kencan pertama yang murah, meriah, menyenangkan dan romantis juga tentunya. Naik sepeda berduaan, mengelilingi taman di sore hari, wow… terdengar romantis bukan? By the way ADers, seorang Pria yang mengatakan Anda tetap terlihat cantik walau berkeringat dan memakai helm sepeda, Ia patut Anda jaga.

4.     Nemenin si Dia berolahraga

Ini ide kencan yang tepat untuk melihat apakah si Dia sosok Pria yang mengayomi. Lihatlah dari caranya Dia mengajarkan Anda cara berolahraga, misalnya bermain bowling atau tennis.
Ingin acara kencan lebih terasa, cari olahraga yang hanya bisa dimainkan secara berpasangan. Anda si Dia menjadi lebih dekat dengan bonus ekstra tubuh menjadi lebih sehat.

Apakah berminat mencobanya?       

Kenapa Masih Jomblo?

Menemukan pasangan yang sesuai dengan impian dan cocok dengan pribadi kita memang tidaklah mudah. Untuk ADers yang masih jomblo, tentu bertanya-tanya mengapa sulit sekali mencari kekasih? Apalagi jika Anda sudah menjomblo dalam waktu yang cukup lama, tidak jarang rasa frustasi datang menghampiri. Coba deh, intropeksi diri.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan Anda tetap menjomblo:
1. Depresi ingin memiliki pacar
Anda, tidak perlu berlebihan mengejar seseorang, tidak perlu memberikannya perhatian yang berlebihan dan juga tidak perlu berpenampilan lebih. Saat pertama berkenalan, bersikaplah sewajarnya. Karena sikap yang berlebihan tersebut malah membuat orang itu menjauh.
 Terutama kaum Wanita, biasanya mereka akan berusaha semaksimal mungkin hingga terkadang tidak terkontrol. Ladies, Pria itu lebih suka dengan Wanita yang sedikit jual mahal.

2. Takut memiliki hubungan yang buruk
Hal ini bisa terjadi dikarenakan pada hubungan sebelumnya Anda sempat dikecawakan. Sehingga Anda menjadi takut memulai hubungan baru. ADers, tidak adil rasanya jika Anda membiarkan diri terjerumus ke dalam rasa trauma yang membuat Anda menutup diri.
 Berilah kesempatan bagi orang lain masuk dalam kehidupan Anda dan berikan waktu bagi diri Anda, untuk mengenal si Dia lebih dalam. Tentu tidak ingin kejadian buruk di masa lalu terulang kembali bukan?
 3. Masih mengingat mantan
Mengingat kenangan manis yang indah memang bagus. Namun untuk yang satu ini, lebih baik tidak perlu dilakukan. Karena hanya akan memperburuk kondisi psikis Anda. Saatnya untuk move on! Lupakan saja mantan Anda, dengan begitu hubungan baru lebih mudah dijalani.
4. Pemalu
Terlalu pemalu, secara sadar atau tidak, membuat Anda menjauh dari orang yang Anda sukai atau seseorang yang menyukai Anda. Jadi cobalah untuk lebih percaya diri dengan mengeluarkan kecantikan luar dan dalam.
 5. Kurang percaya diri
Nah ini dia yang selalu menjadi permasalahan. Bagaimana pun situasinya, kepercayaan diri itu sangat penting. Seharusnya Anda merasa nyaman dengan diri sendiri, karena dengan begitu Anda akan terlihat lebih menarik.
“Sebelum berusaha keras untuk mendapatkan kekasih, cobalah bahagiakan diri Anda dan tingkatkan kepercayaan diri,” dikutip dari Top Dating Sites.
Apakah  itu sebabnya lama menjomblo ?           

Jujurlah Padanya



Kita semua, termasuk Anda, pasti memiliki suatu hal dalam hidup yang membuat kita tidak bangga atau yang tidak ingin kita ingat. Mungkin Anda bahkan malu pada apa yang telah dilakukan. Jika hidup ibarat sebuah buku, Anda akan melewatkan bab itu.
Ketika Anda bertemu dengan seseorang yang baru, tidaklah mengejutkan jika Anda tidak ingin mengakui setiap hal dari masa lalu, karena sebenarnya masa lalu itu yang ingin sekali dilupakan. Ya, boleh-boleh saja mengambil keputusan seperti itu. Memang tidak perlu untuk mengakui, atau lebih tepatnya, belum. Akan tetapi,  jika Anda ingin hidup bersama dengan orang ini dan mencintainya, cepat atau lambat Dia akan perlu tahu tentang masa lalu kelam Anda. Misalnya ketika Anda terlibat masalah dengan polisi, atau tentang aborsi, atau tentang ayah Anda yang ternyata alkoholik.
Berbeda dengan hal kecil yang bisa disembunyikan, seperti bahwa Anda pernah mencontek dalam ujian matematika saat duduk di sekolah dasar. Atau fakta bahwa saat kuliah dulu Anda menonton konser Cherybelle secara langsung sampai sepuluh kali. Tapi bukan hal-hal kecil yang mengganggu Anda, kan? Hal-hal besarlah yang ingin Anda sembunyikan dari Dia.

Jika menanti terlalu lama untuk memberi tahu pasangan, Si Dia pasati akan merasa sedih dan terluka mengetahui Anda telah menyembunyikan darinya. Jadi, saat terbaik untuk memberi tahunya adalah titik ketika pengungkapan di masa depan akan berakibat lebih buruk dibanding pengungkapan sekarang. Putuskanlah yang terbaik untuk hubungan Anda dan Dia.
Yang harus Anda ingat dan jaga di antara saat ini dan nanti ketika akhirnya cerita gelap di masa lalu itu diungkapkan adalah tidak membohonginya. Jika tidak ingin memberi tahu tentang aborsi Anda, setidaknya jangan mengaku masih perawan. Jika ingin menutupi fakta bahwa ayah Anda seorang pecandu alkohol, jangan berpura-pura bahwa dia sudah mati. Jika membohongi pasangan sekarang, Dia tidak akan bisa mempercayai Anda ketika Dia tahu bahwa Anda telah berbohong kepadanya tentang masa lalu tersebut.
Menghindari topik-topik sulit tersebut mungkin adalah langkah yang cerdas pada awal suatu hubungan. Lagipula, jika Anda tidak hidup bersama, setidaknya Dia tidak akan membawa semua rahasia Anda ketika nanti kalian berpisah. Jadi, hindari topik bermasalah sampai Anda siap untuk memberi tahu pasangan dan yakin bahwa Dialah orang yang tepat. Tapi pastikan bahwa pada setiap langkah bahwa Anda selalu bersikap jujur. Karena kalau tidak begitu Anda hanya sedang menggali lubang yang lebih dalam bagi diri Anda sendiri.

So , jangan berbohong ya? Bohong itu tidak baik lho... J

Jumat, 04 Januari 2013

Be Your Self

Lebih Baik Jadi Diri Sendiri

Bukankah begitu menggoda bagi Anda untuk mengubah diri ketika bertemu dengan orang baru yang disukai? Atau berusaha menjadi pribadi yang Anda rasa mereka cari? Anda bisa menjadi pribadi yang berwibawa atau mungkin juga tegas, pendiam dan misterius. Setidaknya Anda bisa berhenti mempermalukan diri sendiri dengan menceritakan lelucon pada saat yang tidak tepat atau menjadi pribadi yang menyedihkan ketika menghadapi masalah. Sebenarnya Anda tidak bisa melakukan hal itu. Anda mungkin berubah satu atau dua malam, bahkan satu atau dua bulan. Tapi sulit untuk mempertahankan itu selamanya. Jika Anda kira orang ini adalah si Dia yang Anda cari-cari selama ini, maka Anda akan menghabiskan setengah abad berikutnya bersama mereka.

Bayangkanlah, 50 tahun berpura-pura berwibawa atau menekan rasa humor alamiah Anda. Sulit bukan? Memangnya Anda mau seumur hidup bersembunyi di balik kepalsuan? Bayangkan bagaimana keadaannya jika Anda tidak mampu mengatakan bahwa itu bukanlah diri Anda yang sebenarnya, karena Anda takut kehilangan pasangan. Bagaimana jika pasangan mengetahui dalam hitungan minggu, bulan atau tahun? Dia bukannya terkesan, tapi tentunya merasa kecewa. Begitu juga sebaliknya, jika pasangan Anda yang melakukan kepura-puraan.
 Berubah boleh saja, namun dalam hal yang positif. Misalnya merubah diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik, tanpa menghilangkan karakter Anda yang sebenarnya. Anda tentu bisa menjadi lebih teratur dan lebih positif. Mengubah perilaku adalah hal yang wajar dan baik. Akan tetapi jika yang dirubah itu adalah kepribadian dasar Anda, hal semacam itu tidak akan berhasil. Anda hanya akan mencelakakan diri sendiri jika tetap berupaya melakukannya dengan meyakinkan. Jika Anda memalsukan kepribadian, Anda akan menarik seseorang yang seharusnya bersama orang lain, dan ada seseorang di luar sana yang menginginkan tipe kepribadian yang Anda miliki, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Dia tidak akan melihatnya sebagai kekurangan, namun melihatnya sebagai pesona yang unik dan menerimanya dengan senang hati.

 Jadi Anda, tidak perlu merepotkan diri Anda. Lebih baik jadilah diri sendiri, dengan begitu hubungan yang dijalani mejadi lebih nyaman, tidak penuh kepalsuan dan kepura-puraan.

Selasa, 01 Januari 2013

Cinta itu tidak bisa dipaksakan


 Cinta itu tidak bisa dipaksakan


Mungkin Anda dan dirinya bertemu baru-baru ini dan Anda jatuh cinta, tapi Dia tampaknya biasa saja. Anda menunggu dengan gigih, yakin bahwa Ia akan segera sadar bahwa Anda dan dirinya diciptakan untuk bersama, atau mungkin Anda sudah bersama selama beberapa tahun, dan Dia senang kepada Anda karena bersama Anda memang menyenangkan. Namun jauh di dalam hati Anda tahu Dia tidak benar-benar mencintai Anda.

Cepat atau lambat Dia akan memberitahu Anda bahwa hubungan tersebut tidak akan berhasil, namun Anda tidak mau mendengarnya. Anda mencoba membujuknya agar Ia mau memberi Anda satu kesempatan lagi. Mungkin Anda berusaha berubah menjadi orang yang Dia inginkan. Itu adalah hal yang memalukansebenarnya, tapi Anda tidak melihatnya demikian. Dikarenakan rasa cinta Anda yang begitu besar padanya, Anda merasa hal itu pantas dilakukan untuk memenangkan cintanya.

 Lucunya, cara ini tidak pernah berhasil. Cinta bukan seperti itu. Anda bisa melakukan apa saja, menghukum diri sendirikarena tidak memenuhi standarnya (dalam pandangan Anda) menghancurkan kepercayaan diri dan harga diri Anda dalam prosesnya, dan Dia tetap tidak akan mencintai Anda. Dia tidak bisa. Mungkin Dia bersikap lembut dan pemaaf tentang hal itu, tapi mungkin juga Dia tidak baik dan brutal.
Skenario yang sama terjadi dalam hubungan di mana hanya satu orang yang mencintai. Pikirkan berapa pasangan yang Anda kenal. Tentu bisa dipastikan Anda akan menemukan pasangan yang mengalami contoh seperti ini.

 Orang-orang yang telah melalui hal tersebut membutuhkan aktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk sadar bahwa tidak harapan menjalani hubungan dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Begitu mereka menyadarinya, mereka menjalin hubungan dengan seseorang yang membalas cinta mereka. Hal yang menarik adalah, setiap orang yang telah melewati fase tersebut akan mengatakan hal yang sama. Mereka merasa bersyukur kalau hubungan yang sebelumnya berakhir, karena hubungannya yang baru, jauh lebih baik dan membuat mereka lebih bahagia.

 So, betapa pun indahnya pribadi yang Anda cintai, jika Dia tidak mencintai Anda, hubungan cinta tersebut tidak akan berhasil. Sekalipun misalkan mereka bisa mencintai Anda, jika hal itu menuntut Anda melewati berbagai rintangan hanya untuk bertahan bersamanya, hal itu tidak pantas. Anda memerlukan dan layak mendapatkan seseorang yang mencintai Anda apa adanya.

 Jadi, begitu kamu menyadari bahwa Anda bersama seseorang yang tidak mencintai Anda. Beranikanlah diri untuk mengakhiri hubungan tersebut sebelum Dia yang mengakhirinya. Anda mungkin akan merasa sedih kehilangan dirinya, namun di saat yang sama, Anda akan merasa bangga telah mempertahankan harga diri. Suatu hari nanti Anda akan mengenang dan sadar betapa berani dan tepatnya keputusan yang Anda buat.

Jangan BERPUTUS ASA, teruslah mencari seseorang yang juga mencintai Anda. Temukan Dia O.K?
Anda harus kuat...

Menjadi Dirinya Sendiri


Berilah Ia Ruang Untuk Menjadi Dirinya Sendiri

Setelah beberapa bulan atau tahun bersama, pasangan bisa masuk ke dalam suatu “kepribadian pasangan” yang lebih besar daripada kepribadian individu. Hal itu dikarenakan Anda melakukan berbagai hal bersama-sama, bersosialisasi bersama dan menemukan minat bersama.

Memang sih terdengar romantis dan penuh cinta, namun Anda mengabaikan bahwa faktanya Anda berdua merupakan pribadi yang terpisah. Tidak peduli betapa banyak persamaan dengannya ketika bertemu, pasangan Anda pasti memiliki minat yang berbeda dari Anda. Oke, mungkin Anda dan Dia bertemu lewat hobi yang sama dan ingin menghabiskan sebagian besar waktu luang untuk berlayar atau mengumpulkan perangko. Sekalipun demikian, Anda mungkin ingin berkonsentrasi pada aspek yang berbeda dari kegiatan itu, atau mungkin ada ketertarikan lain yang lebih kecil.

Tahukah Anda, Pasangan juga memerlukan waktu untuk melakukan kegiatannya sendiri dengan caranya sendiri. Mungkin Ia ingin bertemu dengan teman-temannya tanpa didampingi Anda, atau mengurung diri selama satu jam atau lebih membaca pusi, menjahit, memperbaiki mesin, atau menjadi pakar perangko. Jadi Anda perlu memberinya waktu dan ruang untuk melakukan hal-hal itu tanpa merasa iri. 

Jika Anda tidak pernah sendiri, selalu bersamanya setiap saat dan bersama melakukan segala kegiatan, berarti Anda berubah menjadi sejenis makhluk hibrida yang menyatukan bagian-bagian dari diri Anda berdua. Jika sudah seperti itu, Anda akan berhenti melihat orang yang Anda cintai pertama kali. Hal itu tidak akan membantu hubungan asmara, malah akan menghilangkan semaraknya, keajaibannya, dan menjadi membosankan.
Bukannya harus direncakan atau dijadwalkan seberapa banyak Anda dan pasangan harus menghabiskan waktu. Tapi Anda harus melakukan cara yang efektif jika ingin merasakan kebahagiaan dalam percintaan. Beberapa pasangan jarang berpisah namun masih bisa menghormati ruang masing-masing. Beberapa pasangan jarang bersosialisasi tanpa satu sama lain. Namun bagi sebagian besar pasangan, sedikit ruang memang sangat membantu dan berarti bahwa Anda punya sesuatu untuk dibicarakan.

Anda pasti membutuhkan sedikit ruang dari pasangan dari waktu ke waktu. Mungkin Anda membutuhkan banyak ruang. Tidak apa-apa, asalkan semua itu beralasan. Hal terpenting adalah berusaha memahami bahwa ketika pasangan Anda ingin melakukan sesuatu sendiri, itu bukannya Ia menolak Anda. Namun itu semata-mata sebuah penegasan tentang siapa dirinya yang merupakan cara untuk menjadi pribadi yang utuh dan tetap bahagia. Jika Anda tidak membiarkan Dia melakukannya, maka Anda akan kehilangan orang yang Anda cintai.
 
Jadi jangan ada kritik, marah, cemburu atau tingkah kekanak-kanakan lainnya ketika pasangan Anda mengatakan bahwa Dia butuh sedikit ruang. Berbahagialah untuknya dan untuk diri sendiri, karena hal inilah yang akan membuat hubungan asmara tetap segar dan tidak membosankan.

Jadi bagaimana? Bisakan Anda memberi pasangan ruang menjadi dirinya sendiri ?

Senin, 31 Desember 2012

Biarkan Dia Pergi

Tidak Perlu Takut Melepasnya Pergi

Memang menjalani hubungan tidak semudah yang dibicarakan. Menyatukan dua orang untuk berjalan dengan bersama-sama, mengenyampingkan perbedaan dan berusaha untuk saling peduli dan mengerti butuh usaha yang teguh. Tapi sepatutnya dalam menjaga keharmonisan hubungan percintaan dengan kekasih, bukan hanya satu pihak yang bekerja keras. Keduanya harus saling bekerjasama dan saling menghormati satu sama lain.

Namun seringkali sebagian dari orang, dan mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya, terkadang pasrah dengan kondisi hubungan Anda, yang sebenarnya bermasalah. Anda membiarkan si Dia melakukan kesalahan dan menoleransi sikapnya. Seharusnya hal itu jangan dilakukan dan jangan membiarkannya berlarut-larut. Berarti Anda menjalani hubungan yang tidak sehat.

Banyak beberapa orang di luar sana yang tetap menjalani hubungannya meskipun sebenarnya Dia mengetahui hubungannya tidak sehat. Berikut ini beberapa alasan mengapa orang tetap mempertahankkan hubungannya, seperti yang dilansir dari Sheknow:

  1. Tidak ingin melakukan kencan
Menjalin suatu hubungan membutuhkan proses yang bisa dibilang tidak sebentar. Jadi, dikarenakan proses tersebut, ada rasa enggan atau malas menjalin hubungan dari awal lagi. Itulah mengapa terkadang seseorang memilih tetap bertahan dalam hubungan yang salah.

Biasanya hal ini sering terjadi dalam hubungan yang telah berlangsung bertahun-tahun dan orang tersebut takut untuk mengakhiri hubungan. Karena Ia sudah terbiasa dengan kekasihnya, jadi, rasa takut memulai hubungan baru itu muncul.

Takut kesepian
Perasaan takut kesepian kerap muncul bagi Anda yang sudah terbiasa ada seseorang di samping Anda yang telah ada dalam waktu yang cukup lama. Padahal Anda menyadari bahwa hubungan yang dijalani ini tidak sehat lagi, namun di saat berfikir untuk mengakhirinya, pemikiran negatif pun muncul. Anda berpikir kalau Anda akan merasa kesepian dan tidak tahu apa yang harus dilakukan jika tidak ada Dia di samping Anda.

Hentikan pemikiran negatif seperti itu. Kenyataannya, jika Anda menghabiskan waktu dengan pasangan yang tidak tepat, kebahagiaan pun akan menjauh. Percayalah ADers, menjadi single tidak selamanya buruk kok. Lagipula masih ada teman dan keluarga di sekeliling Anda. Tidak perlu merasa bingung dan kesepian, habiskan saja waktu kosong Anda bersama mereka. Selain itu, Anda pun malah akan memiliki banyak kesempatan untuk kencan dan mengenal dengan banyak orang jika Anda berani meninggalkan hubungan yang tidak sehat. 

Berharap Dia berubah
Yang satu ini biasanya sering terjadi pada Wanita. Mereka selalu berharap kekasihnya akan berubah menjadi seperti yang mereka inginkan. Ladies, optimis dalam menjalani hubungan memang harus dilakukan. Tapi agak sulit untuk diterapkan pada Pria yang melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Jika Anda berharap suatu hari nanti Dia akan berubah, itu hanya buang-buang waktu saja. Jika Dia menyadari kesalahannya, tentu Dia akan berubah sejak kesalahan pertamanya.

Akan tetapi, jika Dia tidak berubah, berarti Dia belum menyadari betul kesalahannya. Mungkin juga Dia merasa Anda bisa menerimanya dan akan memaafkan setiap kesalahannya. Bisa saja Dia memanfaatkan kelemahan Anda tersebut.

Jika Anda merasa hubungan yang dijalani bersamanya sudah tidak sehat lagi. Lepaskanlah Dia, karena Anda berhak mendapatkan yang lebih baik lagi ? Apakah Anda bisa melepaskannya?

Baru Jadian "JANGAN" Pamer

Baru jadian itu rasanya menyenangkan. Ingin terus sama si Dia, ingin pamer ke orang-orang dan menikmati momen romantis setiap saat. Merasa senang dan bahagia boleh-boleh saja ADers, tapi jangan terlalu berlebihan. Biasanya Wanita susah menahan perasaannya jika Ia sedang berbunga-bunga. 
 
Dilansir dari YourTango, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda menjalin hubungan baru:
 
Realistis
Ingat ADers, salah satu cara agar Anda dapat menjalankan hubungan dengan baik adalah berpikir realistis. Terutama untuk Anda kaum Wanita. ini kehidupan nyata, bukan di dalam dunia dongeng yang selalu bahagia dan segala masalah terselesaikan dengan cepat. 
 
Hilangkan ekspektasi yang berlebihan, dan jalankanlah sebuah hubungan dengan kedewasaan. 
 
Hindari membicarakan masa depan
Jangan terlalu terburu-buru ADers. Hubungan Anda masih baru, perlahan-lahanlah, santai. Membicarakan hal yang serius itu butuh proses. Jadi sebaiknya hindarilah membicarakan masa depan dengannya. Terkadang hubungan yang masih hangat, sering menggelapkan mata dan pikiran. Karena segalanya terasa indah, membicarakan komitmen pun menjadi lebih mudah.
 
Sebelum membicarakan ke hubungan yang lebih serius, lebih baik salinglah Anda mengenal satu sama lain, bagaimana sifat dan sikap dari Anda berdua. Hal itu bermaksud untuk menghidari kekecewaan jika komitmen Anda berdua tidak terealisasikan. 
 
Jangan ceritakan masa lalu terlalu banyak
Masa lalu biarlah berlalu. Pada awal hubungan, tidak perlu ‘memuntahkan’ semua hal tentang masa lalu Anda padanya. Sebaiknya Anda fokus saja pada hubungan yang baru dan jalani dengan sebaik-baiknya. 
 
Begitu juga dengan keluarga, jika Anda belum yakin dengan dirinya, sebaiknya jangan terlalu cepat mengenalkan pasangan Anda dengan orang tua. Gunanya untuk menghindari hal yang tidak keributan, karena mungkin ada perbedaan pendapat antara Anda dan keluarga. 
 
Memberi jarak
Yang namanya pasangan baru jadian itu pasti selalu ingin bersama. Pisah sebentar, eh udah kangen lagi. Ingat ADers, tidak perlu sering bertemu si Dia. Tahan perasaan rindu berlebihan yang merupakan efek dari pasangan baru jadian. 
 
Jangan sampai memicu rasa bosan menjadi lebih cepat. Berikan jarak beberapa hari untuk bertemu kembali dengan pasangan. Dengan begitu rasa romantis pun tak kunjung padam.

Tidak perlu pamer kemesraan
Tidak semua Pria nyaman bermesra-mesra di depan umum. Apalagi, dengan wanita baru, biasanya Pria lebih menghormatin kekasih barunya. Jangan sampai Anda yang memulai untuk mengumbar-umbar kemesraan.

Semoga hubungan baru Anda langgeng hingga berlanjut ke tahap yang lebih serius.
Nikmatilah masa-masa indah awal mula masa jadian Anda, tidak perlu terburu-buru.