Sabtu, 05 Januari 2013


Jujurlah Padanya



Kita semua, termasuk Anda, pasti memiliki suatu hal dalam hidup yang membuat kita tidak bangga atau yang tidak ingin kita ingat. Mungkin Anda bahkan malu pada apa yang telah dilakukan. Jika hidup ibarat sebuah buku, Anda akan melewatkan bab itu.
Ketika Anda bertemu dengan seseorang yang baru, tidaklah mengejutkan jika Anda tidak ingin mengakui setiap hal dari masa lalu, karena sebenarnya masa lalu itu yang ingin sekali dilupakan. Ya, boleh-boleh saja mengambil keputusan seperti itu. Memang tidak perlu untuk mengakui, atau lebih tepatnya, belum. Akan tetapi,  jika Anda ingin hidup bersama dengan orang ini dan mencintainya, cepat atau lambat Dia akan perlu tahu tentang masa lalu kelam Anda. Misalnya ketika Anda terlibat masalah dengan polisi, atau tentang aborsi, atau tentang ayah Anda yang ternyata alkoholik.
Berbeda dengan hal kecil yang bisa disembunyikan, seperti bahwa Anda pernah mencontek dalam ujian matematika saat duduk di sekolah dasar. Atau fakta bahwa saat kuliah dulu Anda menonton konser Cherybelle secara langsung sampai sepuluh kali. Tapi bukan hal-hal kecil yang mengganggu Anda, kan? Hal-hal besarlah yang ingin Anda sembunyikan dari Dia.

Jika menanti terlalu lama untuk memberi tahu pasangan, Si Dia pasati akan merasa sedih dan terluka mengetahui Anda telah menyembunyikan darinya. Jadi, saat terbaik untuk memberi tahunya adalah titik ketika pengungkapan di masa depan akan berakibat lebih buruk dibanding pengungkapan sekarang. Putuskanlah yang terbaik untuk hubungan Anda dan Dia.
Yang harus Anda ingat dan jaga di antara saat ini dan nanti ketika akhirnya cerita gelap di masa lalu itu diungkapkan adalah tidak membohonginya. Jika tidak ingin memberi tahu tentang aborsi Anda, setidaknya jangan mengaku masih perawan. Jika ingin menutupi fakta bahwa ayah Anda seorang pecandu alkohol, jangan berpura-pura bahwa dia sudah mati. Jika membohongi pasangan sekarang, Dia tidak akan bisa mempercayai Anda ketika Dia tahu bahwa Anda telah berbohong kepadanya tentang masa lalu tersebut.
Menghindari topik-topik sulit tersebut mungkin adalah langkah yang cerdas pada awal suatu hubungan. Lagipula, jika Anda tidak hidup bersama, setidaknya Dia tidak akan membawa semua rahasia Anda ketika nanti kalian berpisah. Jadi, hindari topik bermasalah sampai Anda siap untuk memberi tahu pasangan dan yakin bahwa Dialah orang yang tepat. Tapi pastikan bahwa pada setiap langkah bahwa Anda selalu bersikap jujur. Karena kalau tidak begitu Anda hanya sedang menggali lubang yang lebih dalam bagi diri Anda sendiri.

So , jangan berbohong ya? Bohong itu tidak baik lho... J

Jumat, 04 Januari 2013

Be Your Self

Lebih Baik Jadi Diri Sendiri

Bukankah begitu menggoda bagi Anda untuk mengubah diri ketika bertemu dengan orang baru yang disukai? Atau berusaha menjadi pribadi yang Anda rasa mereka cari? Anda bisa menjadi pribadi yang berwibawa atau mungkin juga tegas, pendiam dan misterius. Setidaknya Anda bisa berhenti mempermalukan diri sendiri dengan menceritakan lelucon pada saat yang tidak tepat atau menjadi pribadi yang menyedihkan ketika menghadapi masalah. Sebenarnya Anda tidak bisa melakukan hal itu. Anda mungkin berubah satu atau dua malam, bahkan satu atau dua bulan. Tapi sulit untuk mempertahankan itu selamanya. Jika Anda kira orang ini adalah si Dia yang Anda cari-cari selama ini, maka Anda akan menghabiskan setengah abad berikutnya bersama mereka.

Bayangkanlah, 50 tahun berpura-pura berwibawa atau menekan rasa humor alamiah Anda. Sulit bukan? Memangnya Anda mau seumur hidup bersembunyi di balik kepalsuan? Bayangkan bagaimana keadaannya jika Anda tidak mampu mengatakan bahwa itu bukanlah diri Anda yang sebenarnya, karena Anda takut kehilangan pasangan. Bagaimana jika pasangan mengetahui dalam hitungan minggu, bulan atau tahun? Dia bukannya terkesan, tapi tentunya merasa kecewa. Begitu juga sebaliknya, jika pasangan Anda yang melakukan kepura-puraan.
 Berubah boleh saja, namun dalam hal yang positif. Misalnya merubah diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik, tanpa menghilangkan karakter Anda yang sebenarnya. Anda tentu bisa menjadi lebih teratur dan lebih positif. Mengubah perilaku adalah hal yang wajar dan baik. Akan tetapi jika yang dirubah itu adalah kepribadian dasar Anda, hal semacam itu tidak akan berhasil. Anda hanya akan mencelakakan diri sendiri jika tetap berupaya melakukannya dengan meyakinkan. Jika Anda memalsukan kepribadian, Anda akan menarik seseorang yang seharusnya bersama orang lain, dan ada seseorang di luar sana yang menginginkan tipe kepribadian yang Anda miliki, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Dia tidak akan melihatnya sebagai kekurangan, namun melihatnya sebagai pesona yang unik dan menerimanya dengan senang hati.

 Jadi Anda, tidak perlu merepotkan diri Anda. Lebih baik jadilah diri sendiri, dengan begitu hubungan yang dijalani mejadi lebih nyaman, tidak penuh kepalsuan dan kepura-puraan.

Selasa, 01 Januari 2013

Cinta itu tidak bisa dipaksakan


 Cinta itu tidak bisa dipaksakan


Mungkin Anda dan dirinya bertemu baru-baru ini dan Anda jatuh cinta, tapi Dia tampaknya biasa saja. Anda menunggu dengan gigih, yakin bahwa Ia akan segera sadar bahwa Anda dan dirinya diciptakan untuk bersama, atau mungkin Anda sudah bersama selama beberapa tahun, dan Dia senang kepada Anda karena bersama Anda memang menyenangkan. Namun jauh di dalam hati Anda tahu Dia tidak benar-benar mencintai Anda.

Cepat atau lambat Dia akan memberitahu Anda bahwa hubungan tersebut tidak akan berhasil, namun Anda tidak mau mendengarnya. Anda mencoba membujuknya agar Ia mau memberi Anda satu kesempatan lagi. Mungkin Anda berusaha berubah menjadi orang yang Dia inginkan. Itu adalah hal yang memalukansebenarnya, tapi Anda tidak melihatnya demikian. Dikarenakan rasa cinta Anda yang begitu besar padanya, Anda merasa hal itu pantas dilakukan untuk memenangkan cintanya.

 Lucunya, cara ini tidak pernah berhasil. Cinta bukan seperti itu. Anda bisa melakukan apa saja, menghukum diri sendirikarena tidak memenuhi standarnya (dalam pandangan Anda) menghancurkan kepercayaan diri dan harga diri Anda dalam prosesnya, dan Dia tetap tidak akan mencintai Anda. Dia tidak bisa. Mungkin Dia bersikap lembut dan pemaaf tentang hal itu, tapi mungkin juga Dia tidak baik dan brutal.
Skenario yang sama terjadi dalam hubungan di mana hanya satu orang yang mencintai. Pikirkan berapa pasangan yang Anda kenal. Tentu bisa dipastikan Anda akan menemukan pasangan yang mengalami contoh seperti ini.

 Orang-orang yang telah melalui hal tersebut membutuhkan aktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk sadar bahwa tidak harapan menjalani hubungan dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Begitu mereka menyadarinya, mereka menjalin hubungan dengan seseorang yang membalas cinta mereka. Hal yang menarik adalah, setiap orang yang telah melewati fase tersebut akan mengatakan hal yang sama. Mereka merasa bersyukur kalau hubungan yang sebelumnya berakhir, karena hubungannya yang baru, jauh lebih baik dan membuat mereka lebih bahagia.

 So, betapa pun indahnya pribadi yang Anda cintai, jika Dia tidak mencintai Anda, hubungan cinta tersebut tidak akan berhasil. Sekalipun misalkan mereka bisa mencintai Anda, jika hal itu menuntut Anda melewati berbagai rintangan hanya untuk bertahan bersamanya, hal itu tidak pantas. Anda memerlukan dan layak mendapatkan seseorang yang mencintai Anda apa adanya.

 Jadi, begitu kamu menyadari bahwa Anda bersama seseorang yang tidak mencintai Anda. Beranikanlah diri untuk mengakhiri hubungan tersebut sebelum Dia yang mengakhirinya. Anda mungkin akan merasa sedih kehilangan dirinya, namun di saat yang sama, Anda akan merasa bangga telah mempertahankan harga diri. Suatu hari nanti Anda akan mengenang dan sadar betapa berani dan tepatnya keputusan yang Anda buat.

Jangan BERPUTUS ASA, teruslah mencari seseorang yang juga mencintai Anda. Temukan Dia O.K?
Anda harus kuat...

Menjadi Dirinya Sendiri


Berilah Ia Ruang Untuk Menjadi Dirinya Sendiri

Setelah beberapa bulan atau tahun bersama, pasangan bisa masuk ke dalam suatu “kepribadian pasangan” yang lebih besar daripada kepribadian individu. Hal itu dikarenakan Anda melakukan berbagai hal bersama-sama, bersosialisasi bersama dan menemukan minat bersama.

Memang sih terdengar romantis dan penuh cinta, namun Anda mengabaikan bahwa faktanya Anda berdua merupakan pribadi yang terpisah. Tidak peduli betapa banyak persamaan dengannya ketika bertemu, pasangan Anda pasti memiliki minat yang berbeda dari Anda. Oke, mungkin Anda dan Dia bertemu lewat hobi yang sama dan ingin menghabiskan sebagian besar waktu luang untuk berlayar atau mengumpulkan perangko. Sekalipun demikian, Anda mungkin ingin berkonsentrasi pada aspek yang berbeda dari kegiatan itu, atau mungkin ada ketertarikan lain yang lebih kecil.

Tahukah Anda, Pasangan juga memerlukan waktu untuk melakukan kegiatannya sendiri dengan caranya sendiri. Mungkin Ia ingin bertemu dengan teman-temannya tanpa didampingi Anda, atau mengurung diri selama satu jam atau lebih membaca pusi, menjahit, memperbaiki mesin, atau menjadi pakar perangko. Jadi Anda perlu memberinya waktu dan ruang untuk melakukan hal-hal itu tanpa merasa iri. 

Jika Anda tidak pernah sendiri, selalu bersamanya setiap saat dan bersama melakukan segala kegiatan, berarti Anda berubah menjadi sejenis makhluk hibrida yang menyatukan bagian-bagian dari diri Anda berdua. Jika sudah seperti itu, Anda akan berhenti melihat orang yang Anda cintai pertama kali. Hal itu tidak akan membantu hubungan asmara, malah akan menghilangkan semaraknya, keajaibannya, dan menjadi membosankan.
Bukannya harus direncakan atau dijadwalkan seberapa banyak Anda dan pasangan harus menghabiskan waktu. Tapi Anda harus melakukan cara yang efektif jika ingin merasakan kebahagiaan dalam percintaan. Beberapa pasangan jarang berpisah namun masih bisa menghormati ruang masing-masing. Beberapa pasangan jarang bersosialisasi tanpa satu sama lain. Namun bagi sebagian besar pasangan, sedikit ruang memang sangat membantu dan berarti bahwa Anda punya sesuatu untuk dibicarakan.

Anda pasti membutuhkan sedikit ruang dari pasangan dari waktu ke waktu. Mungkin Anda membutuhkan banyak ruang. Tidak apa-apa, asalkan semua itu beralasan. Hal terpenting adalah berusaha memahami bahwa ketika pasangan Anda ingin melakukan sesuatu sendiri, itu bukannya Ia menolak Anda. Namun itu semata-mata sebuah penegasan tentang siapa dirinya yang merupakan cara untuk menjadi pribadi yang utuh dan tetap bahagia. Jika Anda tidak membiarkan Dia melakukannya, maka Anda akan kehilangan orang yang Anda cintai.
 
Jadi jangan ada kritik, marah, cemburu atau tingkah kekanak-kanakan lainnya ketika pasangan Anda mengatakan bahwa Dia butuh sedikit ruang. Berbahagialah untuknya dan untuk diri sendiri, karena hal inilah yang akan membuat hubungan asmara tetap segar dan tidak membosankan.

Jadi bagaimana? Bisakan Anda memberi pasangan ruang menjadi dirinya sendiri ?