Selasa, 01 Januari 2013

Cinta itu tidak bisa dipaksakan


 Cinta itu tidak bisa dipaksakan


Mungkin Anda dan dirinya bertemu baru-baru ini dan Anda jatuh cinta, tapi Dia tampaknya biasa saja. Anda menunggu dengan gigih, yakin bahwa Ia akan segera sadar bahwa Anda dan dirinya diciptakan untuk bersama, atau mungkin Anda sudah bersama selama beberapa tahun, dan Dia senang kepada Anda karena bersama Anda memang menyenangkan. Namun jauh di dalam hati Anda tahu Dia tidak benar-benar mencintai Anda.

Cepat atau lambat Dia akan memberitahu Anda bahwa hubungan tersebut tidak akan berhasil, namun Anda tidak mau mendengarnya. Anda mencoba membujuknya agar Ia mau memberi Anda satu kesempatan lagi. Mungkin Anda berusaha berubah menjadi orang yang Dia inginkan. Itu adalah hal yang memalukansebenarnya, tapi Anda tidak melihatnya demikian. Dikarenakan rasa cinta Anda yang begitu besar padanya, Anda merasa hal itu pantas dilakukan untuk memenangkan cintanya.

 Lucunya, cara ini tidak pernah berhasil. Cinta bukan seperti itu. Anda bisa melakukan apa saja, menghukum diri sendirikarena tidak memenuhi standarnya (dalam pandangan Anda) menghancurkan kepercayaan diri dan harga diri Anda dalam prosesnya, dan Dia tetap tidak akan mencintai Anda. Dia tidak bisa. Mungkin Dia bersikap lembut dan pemaaf tentang hal itu, tapi mungkin juga Dia tidak baik dan brutal.
Skenario yang sama terjadi dalam hubungan di mana hanya satu orang yang mencintai. Pikirkan berapa pasangan yang Anda kenal. Tentu bisa dipastikan Anda akan menemukan pasangan yang mengalami contoh seperti ini.

 Orang-orang yang telah melalui hal tersebut membutuhkan aktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk sadar bahwa tidak harapan menjalani hubungan dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Begitu mereka menyadarinya, mereka menjalin hubungan dengan seseorang yang membalas cinta mereka. Hal yang menarik adalah, setiap orang yang telah melewati fase tersebut akan mengatakan hal yang sama. Mereka merasa bersyukur kalau hubungan yang sebelumnya berakhir, karena hubungannya yang baru, jauh lebih baik dan membuat mereka lebih bahagia.

 So, betapa pun indahnya pribadi yang Anda cintai, jika Dia tidak mencintai Anda, hubungan cinta tersebut tidak akan berhasil. Sekalipun misalkan mereka bisa mencintai Anda, jika hal itu menuntut Anda melewati berbagai rintangan hanya untuk bertahan bersamanya, hal itu tidak pantas. Anda memerlukan dan layak mendapatkan seseorang yang mencintai Anda apa adanya.

 Jadi, begitu kamu menyadari bahwa Anda bersama seseorang yang tidak mencintai Anda. Beranikanlah diri untuk mengakhiri hubungan tersebut sebelum Dia yang mengakhirinya. Anda mungkin akan merasa sedih kehilangan dirinya, namun di saat yang sama, Anda akan merasa bangga telah mempertahankan harga diri. Suatu hari nanti Anda akan mengenang dan sadar betapa berani dan tepatnya keputusan yang Anda buat.

Jangan BERPUTUS ASA, teruslah mencari seseorang yang juga mencintai Anda. Temukan Dia O.K?
Anda harus kuat...

Menjadi Dirinya Sendiri


Berilah Ia Ruang Untuk Menjadi Dirinya Sendiri

Setelah beberapa bulan atau tahun bersama, pasangan bisa masuk ke dalam suatu “kepribadian pasangan” yang lebih besar daripada kepribadian individu. Hal itu dikarenakan Anda melakukan berbagai hal bersama-sama, bersosialisasi bersama dan menemukan minat bersama.

Memang sih terdengar romantis dan penuh cinta, namun Anda mengabaikan bahwa faktanya Anda berdua merupakan pribadi yang terpisah. Tidak peduli betapa banyak persamaan dengannya ketika bertemu, pasangan Anda pasti memiliki minat yang berbeda dari Anda. Oke, mungkin Anda dan Dia bertemu lewat hobi yang sama dan ingin menghabiskan sebagian besar waktu luang untuk berlayar atau mengumpulkan perangko. Sekalipun demikian, Anda mungkin ingin berkonsentrasi pada aspek yang berbeda dari kegiatan itu, atau mungkin ada ketertarikan lain yang lebih kecil.

Tahukah Anda, Pasangan juga memerlukan waktu untuk melakukan kegiatannya sendiri dengan caranya sendiri. Mungkin Ia ingin bertemu dengan teman-temannya tanpa didampingi Anda, atau mengurung diri selama satu jam atau lebih membaca pusi, menjahit, memperbaiki mesin, atau menjadi pakar perangko. Jadi Anda perlu memberinya waktu dan ruang untuk melakukan hal-hal itu tanpa merasa iri. 

Jika Anda tidak pernah sendiri, selalu bersamanya setiap saat dan bersama melakukan segala kegiatan, berarti Anda berubah menjadi sejenis makhluk hibrida yang menyatukan bagian-bagian dari diri Anda berdua. Jika sudah seperti itu, Anda akan berhenti melihat orang yang Anda cintai pertama kali. Hal itu tidak akan membantu hubungan asmara, malah akan menghilangkan semaraknya, keajaibannya, dan menjadi membosankan.
Bukannya harus direncakan atau dijadwalkan seberapa banyak Anda dan pasangan harus menghabiskan waktu. Tapi Anda harus melakukan cara yang efektif jika ingin merasakan kebahagiaan dalam percintaan. Beberapa pasangan jarang berpisah namun masih bisa menghormati ruang masing-masing. Beberapa pasangan jarang bersosialisasi tanpa satu sama lain. Namun bagi sebagian besar pasangan, sedikit ruang memang sangat membantu dan berarti bahwa Anda punya sesuatu untuk dibicarakan.

Anda pasti membutuhkan sedikit ruang dari pasangan dari waktu ke waktu. Mungkin Anda membutuhkan banyak ruang. Tidak apa-apa, asalkan semua itu beralasan. Hal terpenting adalah berusaha memahami bahwa ketika pasangan Anda ingin melakukan sesuatu sendiri, itu bukannya Ia menolak Anda. Namun itu semata-mata sebuah penegasan tentang siapa dirinya yang merupakan cara untuk menjadi pribadi yang utuh dan tetap bahagia. Jika Anda tidak membiarkan Dia melakukannya, maka Anda akan kehilangan orang yang Anda cintai.
 
Jadi jangan ada kritik, marah, cemburu atau tingkah kekanak-kanakan lainnya ketika pasangan Anda mengatakan bahwa Dia butuh sedikit ruang. Berbahagialah untuknya dan untuk diri sendiri, karena hal inilah yang akan membuat hubungan asmara tetap segar dan tidak membosankan.

Jadi bagaimana? Bisakan Anda memberi pasangan ruang menjadi dirinya sendiri ?

Senin, 31 Desember 2012

Biarkan Dia Pergi

Tidak Perlu Takut Melepasnya Pergi

Memang menjalani hubungan tidak semudah yang dibicarakan. Menyatukan dua orang untuk berjalan dengan bersama-sama, mengenyampingkan perbedaan dan berusaha untuk saling peduli dan mengerti butuh usaha yang teguh. Tapi sepatutnya dalam menjaga keharmonisan hubungan percintaan dengan kekasih, bukan hanya satu pihak yang bekerja keras. Keduanya harus saling bekerjasama dan saling menghormati satu sama lain.

Namun seringkali sebagian dari orang, dan mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya, terkadang pasrah dengan kondisi hubungan Anda, yang sebenarnya bermasalah. Anda membiarkan si Dia melakukan kesalahan dan menoleransi sikapnya. Seharusnya hal itu jangan dilakukan dan jangan membiarkannya berlarut-larut. Berarti Anda menjalani hubungan yang tidak sehat.

Banyak beberapa orang di luar sana yang tetap menjalani hubungannya meskipun sebenarnya Dia mengetahui hubungannya tidak sehat. Berikut ini beberapa alasan mengapa orang tetap mempertahankkan hubungannya, seperti yang dilansir dari Sheknow:

  1. Tidak ingin melakukan kencan
Menjalin suatu hubungan membutuhkan proses yang bisa dibilang tidak sebentar. Jadi, dikarenakan proses tersebut, ada rasa enggan atau malas menjalin hubungan dari awal lagi. Itulah mengapa terkadang seseorang memilih tetap bertahan dalam hubungan yang salah.

Biasanya hal ini sering terjadi dalam hubungan yang telah berlangsung bertahun-tahun dan orang tersebut takut untuk mengakhiri hubungan. Karena Ia sudah terbiasa dengan kekasihnya, jadi, rasa takut memulai hubungan baru itu muncul.

Takut kesepian
Perasaan takut kesepian kerap muncul bagi Anda yang sudah terbiasa ada seseorang di samping Anda yang telah ada dalam waktu yang cukup lama. Padahal Anda menyadari bahwa hubungan yang dijalani ini tidak sehat lagi, namun di saat berfikir untuk mengakhirinya, pemikiran negatif pun muncul. Anda berpikir kalau Anda akan merasa kesepian dan tidak tahu apa yang harus dilakukan jika tidak ada Dia di samping Anda.

Hentikan pemikiran negatif seperti itu. Kenyataannya, jika Anda menghabiskan waktu dengan pasangan yang tidak tepat, kebahagiaan pun akan menjauh. Percayalah ADers, menjadi single tidak selamanya buruk kok. Lagipula masih ada teman dan keluarga di sekeliling Anda. Tidak perlu merasa bingung dan kesepian, habiskan saja waktu kosong Anda bersama mereka. Selain itu, Anda pun malah akan memiliki banyak kesempatan untuk kencan dan mengenal dengan banyak orang jika Anda berani meninggalkan hubungan yang tidak sehat. 

Berharap Dia berubah
Yang satu ini biasanya sering terjadi pada Wanita. Mereka selalu berharap kekasihnya akan berubah menjadi seperti yang mereka inginkan. Ladies, optimis dalam menjalani hubungan memang harus dilakukan. Tapi agak sulit untuk diterapkan pada Pria yang melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Jika Anda berharap suatu hari nanti Dia akan berubah, itu hanya buang-buang waktu saja. Jika Dia menyadari kesalahannya, tentu Dia akan berubah sejak kesalahan pertamanya.

Akan tetapi, jika Dia tidak berubah, berarti Dia belum menyadari betul kesalahannya. Mungkin juga Dia merasa Anda bisa menerimanya dan akan memaafkan setiap kesalahannya. Bisa saja Dia memanfaatkan kelemahan Anda tersebut.

Jika Anda merasa hubungan yang dijalani bersamanya sudah tidak sehat lagi. Lepaskanlah Dia, karena Anda berhak mendapatkan yang lebih baik lagi ? Apakah Anda bisa melepaskannya?

Baru Jadian "JANGAN" Pamer

Baru jadian itu rasanya menyenangkan. Ingin terus sama si Dia, ingin pamer ke orang-orang dan menikmati momen romantis setiap saat. Merasa senang dan bahagia boleh-boleh saja ADers, tapi jangan terlalu berlebihan. Biasanya Wanita susah menahan perasaannya jika Ia sedang berbunga-bunga. 
 
Dilansir dari YourTango, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda menjalin hubungan baru:
 
Realistis
Ingat ADers, salah satu cara agar Anda dapat menjalankan hubungan dengan baik adalah berpikir realistis. Terutama untuk Anda kaum Wanita. ini kehidupan nyata, bukan di dalam dunia dongeng yang selalu bahagia dan segala masalah terselesaikan dengan cepat. 
 
Hilangkan ekspektasi yang berlebihan, dan jalankanlah sebuah hubungan dengan kedewasaan. 
 
Hindari membicarakan masa depan
Jangan terlalu terburu-buru ADers. Hubungan Anda masih baru, perlahan-lahanlah, santai. Membicarakan hal yang serius itu butuh proses. Jadi sebaiknya hindarilah membicarakan masa depan dengannya. Terkadang hubungan yang masih hangat, sering menggelapkan mata dan pikiran. Karena segalanya terasa indah, membicarakan komitmen pun menjadi lebih mudah.
 
Sebelum membicarakan ke hubungan yang lebih serius, lebih baik salinglah Anda mengenal satu sama lain, bagaimana sifat dan sikap dari Anda berdua. Hal itu bermaksud untuk menghidari kekecewaan jika komitmen Anda berdua tidak terealisasikan. 
 
Jangan ceritakan masa lalu terlalu banyak
Masa lalu biarlah berlalu. Pada awal hubungan, tidak perlu ‘memuntahkan’ semua hal tentang masa lalu Anda padanya. Sebaiknya Anda fokus saja pada hubungan yang baru dan jalani dengan sebaik-baiknya. 
 
Begitu juga dengan keluarga, jika Anda belum yakin dengan dirinya, sebaiknya jangan terlalu cepat mengenalkan pasangan Anda dengan orang tua. Gunanya untuk menghindari hal yang tidak keributan, karena mungkin ada perbedaan pendapat antara Anda dan keluarga. 
 
Memberi jarak
Yang namanya pasangan baru jadian itu pasti selalu ingin bersama. Pisah sebentar, eh udah kangen lagi. Ingat ADers, tidak perlu sering bertemu si Dia. Tahan perasaan rindu berlebihan yang merupakan efek dari pasangan baru jadian. 
 
Jangan sampai memicu rasa bosan menjadi lebih cepat. Berikan jarak beberapa hari untuk bertemu kembali dengan pasangan. Dengan begitu rasa romantis pun tak kunjung padam.

Tidak perlu pamer kemesraan
Tidak semua Pria nyaman bermesra-mesra di depan umum. Apalagi, dengan wanita baru, biasanya Pria lebih menghormatin kekasih barunya. Jangan sampai Anda yang memulai untuk mengumbar-umbar kemesraan.

Semoga hubungan baru Anda langgeng hingga berlanjut ke tahap yang lebih serius.
Nikmatilah masa-masa indah awal mula masa jadian Anda, tidak perlu terburu-buru.